Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan.
Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mengatasi kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap Negara Kamboja, Laos, Myanmar dan VietNam melalui Initiative for ASEAN Integration dan inisiatif regional lainnya.
Bentuk Kerjasamanya adalah :
- Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;
- Pengakuan kualifikasi profesional;
- Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;
- Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;
- Meningkatkan infrastruktur
- Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;
- Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daerah;
- Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Sebelum membahas mengenai keuntungan, ada baiknya terlebih dahulu kita melihat tantangan yang ada, agar dapat mempersiapkan diri. Baik secara langsung ataupun tidak langsung, tantangan-tantangan ini akan memberikan dampak khusus kepada pertumbuhan bisnis dan ekonomi Indonesia. Dengan mengetahuinya, kita akan mampu menentukan sikap dan melakukan persiapan.
Ini menjadi tantangan serius bagi perusahaan dalam mengoptimalisasi teknologi informasi. yakni masuknya perusahaan teknologi dunia yang menyerang pasar di Indonesia.
Tantangan tersebut makin intens karena tidak sedikit perusahaan di Indonesia yang telah menyadari pentingnya inovasi dalam teknologi dan informasi. Tren inovasi perangkat mobile, jejaring sosial, analitik data, dan komputasi awan menjadi tantangan perusahaan dalam era perdagangan AFTA.
Menurut studi yang dilakukan IBM, tujuh dari 10 perusahaan yang disurvei memahami infrastruktur IT punya peranan penting dalam kompetisi atau mengoptimalisasi keuntungan dan pendapatan. Dari kebanyakan responden, 62 persen perusahaan sudah berencana meningkatkan belanja infrastruktur IT untuk 12 hingga 18 bulan ke depan.
Dampak MEA terhadap informatika sangat diperhatikan,pentingnya bagi perusahan di indonesia yang harus bersaing pada perusahaan besar dari luar yang lebih berpengalaman dalam menempatkan strategi-strategi pemasaran,takutnya untuk pada perusahaan di indonesia akan mengalami penurunan,dimana masyrakat harus terpaksa memilih product dari luar ini,karna hal ini pemerintah harus lebih berpikir keras untuk mengatasi masalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar