Jumat, 30 Mei 2014

Review Film dan Keterkaitan Dengan Manusia dan Cinta Kasih serta Tanggung jawab





Bab I 

Latar Belakang 

Kali ini saya akan mengulas sebuah film yang sangat menginspirai saya, karena film ini banyak sekali makna dan nilai nilai positif yang dapat memotifasi orang yang menontonya. Selain itu film ini bukan hanya film biasa yang jika sudah selesai tidak menyampaikan apa-apa namun film ini sangat banyak menyampaikan peasn moral yang berarti. untuk lebih lanjut bisa memnyimak ulasan saya ini semoga bermanfaat untuk diri anda.


Bab II

Identitas Film

Judul                        : Miracle of a Giving Fool  
Director                  : Kim Jeong-Kwon
Assistant Director  : Han Jun-Hee
Penulis                    : Pool Kang, Kim Young-Tak
Produser                : Young Kim, Hae-hyuk Yoo
Cinematographer  : Tae-kyung Kim
Rillis                        : February 28, 2008
Durasi                     : 108 min.
Genre                      : Drama
Distributor              : CJ Entertainment
Negara                    : South Korea

Bahasa                    : Korean
Pemain                    :  Cha Tae-Hyun   (Seung-Ryong)
                                    Ha Ji-Won         (Ji-Ho)
                                    Park Hee-Soon (Sang-Su)
                                   Park Ha-Sun     (Ji-In)



Bab III

Sinopsis Film




Film ini menceritakan seorang anak laki-laki yang bernama Sung Ryong yang diperankan oleh Cha Tae-Hyeon. Ia menderita keterbelakangan mental (idiot) disebabkan keracunan asap arang. Anak tersebut tinggal bersama keluarganya disebuah desa kecil yang tenang. Setelah ayah dan ibunya meninggal, ia hanya tinggal berdua bersama seorang adik perempuannya Jee-In yang masih duduk dibangku SMA. Ia punmenjalani hidupnya menjadi seorang yang idiot. Dalam susah ataupun senang, ia hanya akan menunjukkan tawanya.

Didalam menjalani keseharian dalam hidupnya, ia selalu ingat pada pesan ibunya yang ingin agar ia selalu menjaga dan menyayangi adiknya. Kebiasaan Sung Ryong adalah ia selalu duduk menyendiri diatas bukit kecil yang ada di desanya. Ia menunggu seseorang yang adalah temannya dibangku SD dulu. Namanya Ji-Ho (Ha Ji-Won), ia seorang pianist handal sejak kecil Namun, karena sebuah insiden yang tidak disengaja, sung ryong tertuduh sebagai seseorang yang telah membakar piano milik Ji Ho. Alangkah marahnya Ji Ho melihat kenyataan bahwa anak bodoh itu yang membakar pianonya. Karena kesal, ia mulai membentak Sung Ryong dan meminta sung ryong untuk menjauh darinya. Insiden itu juga ternyata membuat sung ryong dikeluarkan dari sekolah.

Menjalani hari-harinya sebagai anak yang putus sekolah tidak membuat sang ibu kehilangan kasih sayang. Dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, ibunya mengajarkan sung ryong untuk menjadi anak yang baik dan tidak melakukan kesalahan pada orang lain. Bagaimana sung ryong harus menjaga adikknya dengan baik. Ternyata, semua yang dilakukan ibu sung ryong adalah latihan jika suatu saat ibu sung ryong pergi.

Setelah sepuluh tahun sekolah diluar negeri. Suatu hari Ji-Ho pun pulang, seperti tak percaya Sung Ryong yang sedang duduk diatas bukit langsung berlari sambil terguling dari bukit itu menghampiri Ji-Ho. Ji-Ho mengabaikannya karena tak ingat pada Sung Ryong, sebab saat itu Sung-Ryong belum menderita idiot.  Sung ryong sejak dulu sangat menyukai Ji Ho, . diakrenakan kepandaianya memainkan piano.

Sung Ryong juga memiliki sahabat bernama Sang Soo. Ia seorang pemilik kedai kopi. Suatu malam Ji-Ho berjalan-jalan dan memutuskan untuk mampir sebentar ke kedai kopi tersebut. Ji-Ho yang sedang menikmati kopi tiba-tiba dihampiri oleh Sang Soo,Disitulah mereka saling berkenalan. Dan Sang soo lah yang mengingatkan kepada Ji-Ho bahwa Sung Ryong adalah temanya dsisaat dia masih SD.

Setelah ingat Ji-ho pun merasa penasaran pada teman Sekolahnya semasa kecil itu, dan mulai menaruh perhatian pada Sung ryong mereka pun sering bertemu dan berbicara bersama walaupun terkadang Sung Ryong sering tidak nyambung jika diajak bicara, namun itu membuat JI-Ho merasa senang dan sedikit menaruh ahti pada Sung Ryong .

Sung Ryong yang setiap hari berjualan roti didekat sekolah adiknya Jee-In, selalu menyiapkan sarapan roti buat Jee-In didepan pintu kamar Jee-In. Tetapi selalu saja sebelum berangkat sekolah Jee-In mengabaikan roti yang sudah dibuatkan kakaknya itu,  Jee in sama sekali tidak menyukai kakaknya. Bahkan, ia tidak sudi mengakui kakaknya di depan umum. Menurut Jee In, sung ryong bahkan tidak bisa mengurus dirinya sendiri, bagaimana ia bisa mengurus seorang adik. Walaupun selalu diabaikan oleh adiknya, Sung Ryong tetap menjalankan pesan ibunya. Bahwa ia harus selalu menjaga dan menyayangi adiknya. Dan ia selalu tersenyum.

Hampir setiap pagi Sung Ryong berjualan roti di kios sambil menunggu Jee-In lewat didepan kiosnya, apakah Jee-In berangkat sekolah atau tidak. Suatu hati Sung Ryong tidak mendapatkan Jee-In lewat didepan kiosnya hinnga larut malam. Ia lalu khawatir, dan bersama Ji-Ho ia langsung bergegas mencari Jee-In. Setelah mencari, Ji-Ho meyakinkan Sung Ryong bahwa Jee-In pasti ada dirumah. Ternyata memang benar. Jee-In sedang tertidur lemas  ketika Sung Ryong membuka pintu kamarnya. Tapi apa yang Sung Ryong dapat, ia malah diusir oleh Jee-In. Walaupun begitu Sung Ryong yang tak pernah mengeluh dan selalu tersenyum, tetap menghiasi wajahnya dengan senyumnya yang tulus.

Keesokkan harinya, Sung Ryong melihat Jee-In lewat didepan kiosnya. Jee-In terlihat lemas tidak seperti biasanya. Ia menggunakan jaket untuk mengurangi rasa dinginnya. Sung Ryong bertanya pada dirinya "Apakah Jee-In sedang sakit ya?". Tak lama kemudian tiga orang teman Jee-In mampir untuk membeli roti dikiosnya. Mereka berkata bahwa Jee-In selalu terlihat lemas dan berjalan menunduk kalau disekolah.

Sung Ryong merasa khawatir dengan apa yang sudah dikatakan oleh teman-teman Jee-In. Dengan naluri seorang kakak, Sung Ryong pun berlari masuk kedalam sekolah. Ia berlari sambil berteriak-teriak "Jee-In.. Jee-In..", sambil menengok kesetiap ruang kelas. Sampai akhirnya ada seorang murid yang berkata kepadanya "Mencari Jee-In?". Sung Ryong pun berlari masuk kedalam kelas Jee-In, ia mendapatkan Jee-In sedang tertidur lemas diatas bangkunya. Tanpa pikir panjang Sung Ryong lalu menggendong Jee-In dibelakang punggungnya, dan segera membawanya kerumah sakit.

Selama Jee-In dirawat beberapa hari dirumah sakit, Sung Ryong selalu menemaninya walaupun hanya diluar ruangan. Sebab seperti biasa, ia takut kalau Jee-In marah ketika ia ada didalam kamarnya. Sung Ryong hanya berbicara kepada Jee-In didekat pintu. Namun lama-kelamaan Jee-In merasa bersalah atas sikapnya terhadap kakaknya yang selama ini selalu tulus menjaganya.

Setelah diketahui ternyata Jee-In menderita ginjal. Dokter yang juga adalah ayah dari Ji-Ho memberitahukan kepada Sung Ryong bahwa Jee-In harus mendapatkan donor ginjal agar ia dapat sembuh. Sung Ryong lalu berkata kepada dokter untuk mendonorkan ginjalnya kepada Jee-In. Tapi dokter berkata bahwa ginjal Sung Ryong tidak cocok untuk Jee-In. Sung Ryong pun sangat sedih. Ia berpikir bahwa ia adalah kakaknya, tetapi kenapa ginjalnya tidak cocok untuk Jee-In. Harapan datang untuk Sung Ryong ketika Sang Soo sahabatnya bersedia mendonorkan ginjalnya untuk Jee-In, dan ginjal Sang Soo ternyata cocok. Sung Ryong sangat gembira pada saat itu.

Tiba suatu hari Sung Ryong pulang kerumahnya untuk mengemaskan barang-barang untuk dibawa ke rumah sakit. Didalam perjalannya, ia dipanggil oleh dua orang tak dikenal. Rupanya orang itu adalah orang suruhan dari musuh sahabatnya Sang Soo. Sang Soo ketika itu memukul musuhnya karena masalah pribadi. Pada saat hendak dipukul dengan botol, Sang Soo lebih dulu memukul botol itu dengan tangan kanannya.

Sialnya, orang itu memberikan ciri-ciri Sang Soo kepada orang suruhannya bahwa Sang Soo memakai perban ditangan kanannya. Sementara tangan kanan Sung Ryong juga saat itu diperban akibat tak sengaja memegang panggangan rotinya. Sung Ryong menatap kearah orang suruhan itu dan melihat ditangan kanan orang tersebut memegang sebuah benda untuk mencelakakannya. Seketika itu Sung Ryong tersenyum mengingat kata-kata ibunya yang ingin selalu agar ia menjaga Jee-In.

Sung Ryong sudah berdarah, mengucur deras dari kepalanya. Tapi ia tetap berjalan untuk sampai ke rumah sakit. Ia berjalan lemas tapi seperti tak ingin menyerah sebelum ia sampai tujuan. Tuhan berkata lain, Sung Ryong terjatuh dan terus menahan rasa sakitnya. Ia mengeluarkan foto keluarganya dari jaketnya, ia menatapnya dan terus teringat kata-kata ibunya (Ia harus selalu menjaga adiknya Jee-In). Ia merasa takut, jikalau ia tidak ada siapa yang akan menjaga Jee-In. Tuhan pun mengambilnya, Sung Ryong telah tiada.

Jee-In pun telah sembuh, ia menyesal kenapa selama ini mengabaikan ketulusan kakaknya. Ia merenung dikamar Sung Ryong. Kini ia tinggal sendiri dirumah yang sepi. Tidak ada lagi yang menyiapkan sarapan untuknya. Namun sekarang ia sadar, bahwa kakaknya adalah orang yang terbaik. Ia (Sung Ryong) selalu tersenyum walaupun keadaan baik ataupun buruk. Senyumnya adalah cahaya. Ketika ia tersenyum maka orang lain pun ikut tersenyum.

Kelebihan film
Film ini banyak sekali memberikan nilai positif dari segi kekurangan pada diri  manusia yang wajib dicontoh oleh para penontonya dan Banyak nilai-nilai kehidupan yang dapat kita ambil dari film ini. Diantaranya adalah dalam kondisi kita seperti apapun, kita harus tetap semangat menjalani hidup, selalu bersyukur, selalu tersenyum, tulus dan ikhlas membantu sesama, dan masih banyak lagi.



Bab IV

Keterkaitan Film Dengan Materi

Keterkaitan film dengan Manusia dan Cinta Kasih
Seperti yang kita tahu Cinta  Kasih adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayagn (kepada). Ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (saying) kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasihan,
Kasih saying  adalah perasaan saying, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayaing merupakan kunci kebahagiaan. Kasih saying ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih saying sadar atau tidak sadar  dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan  kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsure kasih saying hilang, misalnya unur tanggungjawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
 pada film ini kita menemukan betapa besar cinta kasih yanga ada pada seorang kakak kepada adiknya dikarenakan ia hanyalah satu satunya keluarga yang tersisa sampai sang kakak merelakan apapun agar sang adik dapat sehat dan dapat melakukan apapun, walaupun sang adik berbanding terbalik dengan sikap sang kakak, namun kakak tetap menerima sikap itu dan menyanyagi adiknya. Jadi sebagai manusia kita wajib mempunyai rasa cinta kasih selama hidupnya walaupun itu hanya dengan keluarga

Keterkaitan film dengan Manusia dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab. 
Pada film tersebut Sang kakak sudah mempunyai tanggung jawab sejak ia kecil yang diberikan ibunya untuk merawat adik tercinta, kakak sangat menjaga tanggung jawab itu dengan mennjaga sang adik sangat baik sampai ia meninggal dunia. betapa sangat hebatnya kakak itu karna dalam kondisinya yang serba kekurangan ia dapat menanggung bebab berat itu. Maak kita sebagai manusia walaupun dalam keadaan apapun jika diberikan tanggung jawab oleh seseorang maka kita harus melakasanaka kewajiban itu denagan sangant baik agar orang yang menaruh harapan pada kita tidak kecewa dengan apa yang kita lakukan.

Daftra Pustaka
http://yudhimovic.blogspot.sg/2011/11/film-inspiratif-miracle-of-giving-fool.html
http://ceriffeta.blogspot.sg/2012/03/belajar-dari-film-ba-bo-atau-miracle-og.html
            



Tidak ada komentar:

Posting Komentar