Bab I
Latar Belakang
Bab II
Identitas Film
Judul : Miracle of a Giving Fool
Director : Kim Jeong-Kwon
Assistant Director : Han Jun-Hee
Penulis : Pool Kang, Kim Young-Tak
Produser : Young Kim, Hae-hyuk Yoo
Cinematographer : Tae-kyung Kim
Rillis : February 28, 2008
Durasi : 108 min.
Genre : Drama
Distributor : CJ Entertainment
Negara : South Korea
Bahasa : Korean
Pemain : Cha Tae-Hyun (Seung-Ryong)
Ha Ji-Won (Ji-Ho)
Park Hee-Soon (Sang-Su)
Park Ha-Sun (Ji-In)
Bab III
Sinopsis Film
Film ini menceritakan seorang anak laki-laki yang bernama Sung Ryong yang diperankan oleh Cha Tae-Hyeon. Ia menderita keterbelakangan mental (idiot) disebabkan keracunan asap arang. Anak tersebut tinggal bersama keluarganya disebuah desa kecil yang tenang. Setelah ayah dan ibunya meninggal, ia hanya tinggal berdua bersama seorang adik perempuannya Jee-In yang masih duduk dibangku SMA. Ia punmenjalani hidupnya menjadi seorang yang idiot. Dalam susah ataupun senang, ia hanya akan menunjukkan tawanya.
Didalam
menjalani keseharian dalam hidupnya, ia selalu ingat pada pesan ibunya yang
ingin agar ia selalu menjaga dan menyayangi adiknya. Kebiasaan Sung Ryong
adalah ia selalu duduk menyendiri diatas bukit kecil yang ada di desanya. Ia
menunggu seseorang yang adalah temannya dibangku SD dulu. Namanya Ji-Ho (Ha
Ji-Won), ia seorang pianist handal sejak kecil Namun, karena sebuah insiden
yang tidak disengaja, sung ryong tertuduh sebagai seseorang yang telah membakar
piano milik Ji Ho. Alangkah marahnya Ji Ho melihat kenyataan bahwa anak bodoh
itu yang membakar pianonya. Karena kesal, ia mulai membentak Sung Ryong dan
meminta sung ryong untuk menjauh darinya. Insiden itu juga ternyata membuat
sung ryong dikeluarkan dari sekolah.
Menjalani
hari-harinya sebagai anak yang putus sekolah tidak membuat sang ibu kehilangan
kasih sayang. Dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, ibunya mengajarkan sung
ryong untuk menjadi anak yang baik dan tidak melakukan kesalahan pada orang
lain. Bagaimana sung ryong harus menjaga adikknya dengan baik. Ternyata, semua
yang dilakukan ibu sung ryong adalah latihan jika suatu saat ibu sung ryong
pergi.
Setelah
sepuluh tahun sekolah diluar negeri. Suatu hari Ji-Ho pun pulang, seperti tak
percaya Sung Ryong yang sedang duduk diatas bukit langsung berlari sambil
terguling dari bukit itu menghampiri Ji-Ho. Ji-Ho mengabaikannya karena tak
ingat pada Sung Ryong, sebab saat itu Sung-Ryong belum menderita idiot. Sung ryong sejak dulu sangat menyukai Ji Ho,
. diakrenakan kepandaianya memainkan piano.
Sung
Ryong juga memiliki sahabat bernama Sang Soo. Ia seorang pemilik kedai kopi.
Suatu malam Ji-Ho berjalan-jalan dan memutuskan untuk mampir sebentar ke kedai
kopi tersebut. Ji-Ho yang sedang menikmati kopi tiba-tiba dihampiri oleh Sang
Soo,Disitulah mereka saling berkenalan. Dan Sang soo lah yang mengingatkan
kepada Ji-Ho bahwa Sung Ryong adalah temanya dsisaat dia masih SD.
Setelah
ingat Ji-ho pun merasa penasaran pada teman Sekolahnya semasa kecil itu, dan
mulai menaruh perhatian pada Sung ryong mereka pun sering bertemu dan berbicara
bersama walaupun terkadang Sung Ryong sering tidak nyambung jika diajak bicara,
namun itu membuat JI-Ho merasa senang dan sedikit menaruh ahti pada Sung Ryong
.
Sung
Ryong yang setiap hari berjualan roti didekat sekolah adiknya Jee-In, selalu
menyiapkan sarapan roti buat Jee-In didepan pintu kamar Jee-In. Tetapi selalu
saja sebelum berangkat sekolah Jee-In mengabaikan roti yang sudah dibuatkan
kakaknya itu, Jee in sama sekali tidak
menyukai kakaknya. Bahkan, ia tidak sudi mengakui kakaknya di depan umum.
Menurut Jee In, sung ryong bahkan tidak bisa mengurus dirinya sendiri,
bagaimana ia bisa mengurus seorang adik. Walaupun selalu diabaikan oleh
adiknya, Sung Ryong tetap menjalankan pesan ibunya. Bahwa ia harus selalu
menjaga dan menyayangi adiknya. Dan ia selalu tersenyum.
Hampir setiap
pagi Sung Ryong berjualan roti di kios sambil menunggu Jee-In lewat didepan
kiosnya, apakah Jee-In berangkat sekolah atau tidak. Suatu hati Sung Ryong
tidak mendapatkan Jee-In lewat didepan kiosnya hinnga larut malam. Ia lalu
khawatir, dan bersama Ji-Ho ia langsung bergegas mencari Jee-In. Setelah
mencari, Ji-Ho meyakinkan Sung Ryong bahwa Jee-In pasti ada dirumah. Ternyata
memang benar. Jee-In sedang tertidur lemas
ketika Sung Ryong membuka pintu kamarnya. Tapi apa yang Sung Ryong
dapat, ia malah diusir oleh Jee-In. Walaupun begitu Sung Ryong yang tak pernah
mengeluh dan selalu tersenyum, tetap menghiasi wajahnya dengan senyumnya yang
tulus.
Keesokkan
harinya, Sung Ryong melihat Jee-In lewat didepan kiosnya. Jee-In terlihat lemas
tidak seperti biasanya. Ia menggunakan jaket untuk mengurangi rasa dinginnya.
Sung Ryong bertanya pada dirinya "Apakah Jee-In sedang sakit ya?".
Tak lama kemudian tiga orang teman Jee-In mampir untuk membeli roti dikiosnya.
Mereka berkata bahwa Jee-In selalu terlihat lemas dan berjalan menunduk kalau
disekolah.
Sung
Ryong merasa khawatir dengan apa yang sudah dikatakan oleh teman-teman Jee-In.
Dengan naluri seorang kakak, Sung Ryong pun berlari masuk kedalam sekolah. Ia
berlari sambil berteriak-teriak "Jee-In.. Jee-In..", sambil menengok
kesetiap ruang kelas. Sampai akhirnya ada seorang murid yang berkata kepadanya
"Mencari Jee-In?". Sung Ryong pun berlari masuk kedalam kelas Jee-In,
ia mendapatkan Jee-In sedang tertidur lemas diatas bangkunya. Tanpa pikir
panjang Sung Ryong lalu menggendong Jee-In dibelakang punggungnya, dan segera
membawanya kerumah sakit.
Selama
Jee-In dirawat beberapa hari dirumah sakit, Sung Ryong selalu menemaninya
walaupun hanya diluar ruangan. Sebab seperti biasa, ia takut kalau Jee-In marah
ketika ia ada didalam kamarnya. Sung Ryong hanya berbicara kepada Jee-In
didekat pintu. Namun lama-kelamaan Jee-In merasa bersalah atas sikapnya
terhadap kakaknya yang selama ini selalu tulus menjaganya.
Setelah
diketahui ternyata Jee-In menderita ginjal. Dokter yang juga adalah ayah dari
Ji-Ho memberitahukan kepada Sung Ryong bahwa Jee-In harus mendapatkan donor
ginjal agar ia dapat sembuh. Sung Ryong lalu berkata kepada dokter untuk
mendonorkan ginjalnya kepada Jee-In. Tapi dokter berkata bahwa ginjal Sung
Ryong tidak cocok untuk Jee-In. Sung Ryong pun sangat sedih. Ia berpikir bahwa
ia adalah kakaknya, tetapi kenapa ginjalnya tidak cocok untuk Jee-In. Harapan
datang untuk Sung Ryong ketika Sang Soo sahabatnya bersedia mendonorkan
ginjalnya untuk Jee-In, dan ginjal Sang Soo ternyata cocok. Sung Ryong sangat
gembira pada saat itu.
Tiba
suatu hari Sung Ryong pulang kerumahnya untuk mengemaskan barang-barang untuk
dibawa ke rumah sakit. Didalam perjalannya, ia dipanggil oleh dua orang tak
dikenal. Rupanya orang itu adalah orang suruhan dari musuh sahabatnya Sang Soo.
Sang Soo ketika itu memukul musuhnya karena masalah pribadi. Pada saat hendak
dipukul dengan botol, Sang Soo lebih dulu memukul botol itu dengan tangan
kanannya.
Sialnya,
orang itu memberikan ciri-ciri Sang Soo kepada orang suruhannya bahwa Sang Soo
memakai perban ditangan kanannya. Sementara tangan kanan Sung Ryong juga saat
itu diperban akibat tak sengaja memegang panggangan rotinya. Sung Ryong menatap
kearah orang suruhan itu dan melihat ditangan kanan orang tersebut memegang
sebuah benda untuk mencelakakannya. Seketika itu Sung Ryong tersenyum mengingat
kata-kata ibunya yang ingin selalu agar ia menjaga Jee-In.
Sung
Ryong sudah berdarah, mengucur deras dari kepalanya. Tapi ia tetap berjalan
untuk sampai ke rumah sakit. Ia berjalan lemas tapi seperti tak ingin menyerah sebelum
ia sampai tujuan. Tuhan berkata lain, Sung Ryong terjatuh dan terus menahan
rasa sakitnya. Ia mengeluarkan foto keluarganya dari jaketnya, ia menatapnya
dan terus teringat kata-kata ibunya (Ia harus selalu menjaga adiknya Jee-In).
Ia merasa takut, jikalau ia tidak ada siapa yang akan menjaga Jee-In. Tuhan pun
mengambilnya, Sung Ryong telah tiada.
Jee-In
pun telah sembuh, ia menyesal kenapa selama ini mengabaikan ketulusan kakaknya.
Ia merenung dikamar Sung Ryong. Kini ia tinggal sendiri dirumah yang sepi.
Tidak ada lagi yang menyiapkan sarapan untuknya. Namun sekarang ia sadar, bahwa
kakaknya adalah orang yang terbaik. Ia (Sung Ryong) selalu tersenyum walaupun
keadaan baik ataupun buruk. Senyumnya adalah cahaya. Ketika ia tersenyum maka
orang lain pun ikut tersenyum.
Kelebihan film
Film ini banyak sekali memberikan nilai positif dari segi kekurangan pada diri manusia yang wajib dicontoh oleh para penontonya dan Banyak nilai-nilai kehidupan yang dapat kita ambil dari film ini. Diantaranya adalah dalam kondisi kita seperti apapun, kita harus tetap semangat menjalani hidup, selalu bersyukur, selalu tersenyum, tulus dan ikhlas membantu sesama, dan masih banyak lagi.
Bab IV
Keterkaitan Film Dengan Materi
Keterkaitan film dengan Manusia dan Cinta Kasih
Seperti yang kita tahu Cinta Kasih adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa)
sayagn (kepada). Ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya
sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh
belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga
kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan
sebagai perasaan suka (saying) kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasihan,
Kasih
saying adalah perasaan saying, perasaan
cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih
sayaing merupakan kunci kebahagiaan. Kasih saying ini merupakan pertumbuhan
dari cinta. Dalam kasih saying sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab,
pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,
sehingga keduanya merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsure kasih saying hilang, misalnya unur
tanggungjawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
pada film ini kita menemukan betapa besar cinta kasih yanga ada pada seorang kakak kepada adiknya dikarenakan ia hanyalah satu satunya keluarga yang tersisa sampai sang kakak merelakan apapun agar sang adik dapat sehat dan dapat melakukan apapun, walaupun sang adik berbanding terbalik dengan sikap sang kakak, namun kakak tetap menerima sikap itu dan menyanyagi adiknya. Jadi sebagai manusia kita wajib mempunyai rasa cinta kasih selama hidupnya walaupun itu hanya dengan keluarga
Keterkaitan film dengan Manusia dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul
jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung
akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang
mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas
segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya
tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam
lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi
bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan
tanggungjawab.
Pada film tersebut Sang kakak sudah mempunyai tanggung jawab sejak ia kecil yang diberikan ibunya untuk merawat adik tercinta, kakak sangat menjaga tanggung jawab itu dengan mennjaga sang adik sangat baik sampai ia meninggal dunia. betapa sangat hebatnya kakak itu karna dalam kondisinya yang serba kekurangan ia dapat menanggung bebab berat itu. Maak kita sebagai manusia walaupun dalam keadaan apapun jika diberikan tanggung jawab oleh seseorang maka kita harus melakasanaka kewajiban itu denagan sangant baik agar orang yang menaruh harapan pada kita tidak kecewa dengan apa yang kita lakukan.
Daftra Pustaka
http://yudhimovic.blogspot.sg/2011/11/film-inspiratif-miracle-of-giving-fool.htmlhttp://ceriffeta.blogspot.sg/2012/03/belajar-dari-film-ba-bo-atau-miracle-og.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar